728x90 AdSpace

Latest News
Friday, April 14, 2017

Meta Terbaru Dota 2: Abaddon, Sang Penguasa Offlane dan Perisai Pelindung Tim

Semenjak awal kemunculannya Abaddon telah menjadi pilihan favorit dalam permainan publik dengan win rate yang selalu di atas 50%. Ada banyak hal yang dapat menjelaskan hal ini, dan salah satunya adalah kesalahan para pemain MMR rendah yang merasa bahwa dirinya bisa mengalahkan Abaddon. Namun, apa yang membuat dirinya selalu dihindari oleh para pemain profesional?
Banyak orang menganggap Abaddon terlalu serakah dan sangat mengandalkan level sebagai seorang support, dan dia juga tidak memiliki disable dan status yang bisa diandalkan untuk menjadi seorang carry. Untungnya, belum lama ini Abaddon berhasil menemukan tempat dalam meta bersama dengan core hero lainnya berkat bantuan talent dan beberapa item yang tepat.
Para hero dalam Dota 2 saling bergantung satu sama lain – kepopuleran dari seorang hero dapat meningkat seiring dengan menurunnya kepopuleran hero lain, dan begitu juga sebaliknya. Pada saat seorang initiator mulai beralih dari offlane menjadi posisi keempat, harus ada hero yang menggantikannya. Hal ini membuat banyak tim harus memutuskan apakah mereka membutuhkan seorang hero dengan kemampuan crowd control yang bagus atau hero yang sudah seharusnya berada di posisi keempat seperti Monkey King, Sand King atau Slardar.
Jawaban dari pertanyaan tersebut diberikan oleh salah satu tim asal Cina dalam turnamen DAC yang lebih memilih hero defensif dibandingkan ofensif sebagai offlaner, yaitu Abaddon. Setelah melewati group stage yang sangat menegangkan, hero tersebut berhasil bangkit dan memenangkan 6 dari 9 permainannya pada penghujung turnamen tersebut. Core Abaddon bukanlah seorang carry ataupun penyumbang damage terbesar dalam team fight – dia adalah seorang utility hero, dan kemampuannya yang sangat sulit ditebak telah membuat dirinya luput dari perhatian para pemain profesional.
Keberadaan talent tree telah membuat banyak hero yang sebelumnya sangat dihindari menjadi favorit banyak orang dan melahirkan berbagai build yang unik. Dalam hal ini, Abaddon memiliki dua talent tree yang dapat merubah jalannya pertandingan, yaitu +300 Aphotic Shield Health pada level 25 dan +20% XP Gain pada level 10. Ditambah lagi, sebelum DAC dimulai Abaddon juga mendapatkan beberapa buff kecil, sehingga pada saat ini dia berada dalam kondisi yang sangat prima.
Sayangnya, banyak orang pasti sudah menebak bahwa nerf Abaddon akan segera menyusul buff tersebut. Dalam patch 7.05, Abaddon telah kehilangan 0.2 strength yang membuat dirinya kekurangan 100 HP pada level 25. Namun, nerf tersebut tidak begitu berarti, apalagi setelah dirinya mendapatkan tambahan HP berkat bantuan Aphotic Shield. Dengan mana cost dan cooldown yang rendah, skill tersebut dapat digunakan berulang kali untuk menyelamatkan teman satu tim atau melakukan tower dive.
Transisi dari 100 HP menjadi Aphotic Shield sudah jelas jauh lebih menguntungkan baik dari sisi fleksibilitas dan damage yang dikeluarkan. Ditambah lagi, kamu juga dapat mengambil talent 15% Cooldown Reduction pada level 20 untuk semakin memperkuat skill tersebut. Seringkali banyak orang lupa bahwa hero ini memiliki sebuah nuke dengan cooldown selama 5 detik, dan kecerobohan ini justru menguntungkan bagi para pemain Abaddon.
Sudah jelas bahwa kekuatan Abaddon berada pada puncaknya saat level 25. Pertanyaannya adalah, bagaimana seorang hero melee yang berada dalam posisi offlane dapat mencapai level tersebut?
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

Item Reviewed: Meta Terbaru Dota 2: Abaddon, Sang Penguasa Offlane dan Perisai Pelindung Tim Rating: 5 Reviewed By: opadendi