Manchester – Sergio Romero Sang penyelamat MU. Kiper Manchester United (MU) itu menunjukan pengalaman tampil bersama Manolo Gabbiadini sebagai kunci keberhasilan aksi heroiknya pada laga melawan Southampton, Kamis (18/5/2017) dinihari WIB.
Romero membantu MU mengamankan satu angka pada laga itu dengan mementahkan penalti Gabbiadini.
“Saya bermain bersama Gabbiadini semusim di Sampdoria. Kami sering berlatih penalti bersama. Dari pengalaman tersebut, saya punya insting ke mana dia akan mengarahkan tendangan,” kata Romero, dikutip Manchester Evening News.
Capaian tersebut turut mempertegas rekor impresif Romero dalam menggagalkan aljogo lawan. Kiper MU asal Argentina tersebut kini telah mementahkan 10 dari 34 penalti yang dihadapi sepanjang kariernya.
“Ketika kami tidak kebobolan, hal tersebut bagus untuk saya, para bek, dan tim,” kata Sergio Romero kepada Sky Sports.
“Hasil ini memberikan kami kepercayaan diri untuk menatap final Liga Europa,” ucap Romero.
Seusai menepis tendangan penalti Manolo Gabbiadini, Romero dengan gemilang berturut-turut menghalau sepakan Cedric Soares (menit ke-6), Nathan Redmond (45′), Dusan Tadic (52′), Oriol Romeu (56′), dan James Ward-Prowse (59′)!
Romero cs pun sepertinya sudah lepas tangan dengan pertandingan melawan Crystal Palace, Minggu (21/5/2017), demi mendapatkan kondisi prima agar mereka dapat memenangi final Liga Europa menghadapi Ajax Amsterdam, Rabu (24/5/2017).
“Bagi kami, final Liga Europa adalah pertandingan terpenting pada tahun ini. Kami membutuhkan trofi untuk klub,” ujar Romero.
Romero juga memainkan peran vital di Liga Europa. Dari 11 pertandingan yang telah berlangsung, dia sudah membantu Man United mencatatkan tujuh clean sheet dan cuma kemasukan empat gol.
Datang dengan status bebas transfer musim lalu, Romero kini juga menorehkan 17 clean sheet di 27 penampilan bersama MU. Dia bisa saja jadi kiper utama pada final Liga Europa versus Ajax Amsterdam 24 Mei mendatang, mengingat performanya yang terus naik dari beberapa pertandingan yang telah berlangsung.
“Terima kasih kepada pelatih yang terus memberi kepercayaan. Saya selalu mencoba memberi yang terbaik untuk tim,” pungkasnya.
Pria 30 tahun itu menjadi pahlawan Man United, Tanpa dia MU tak mungkin mampu membawa pulang satu poin dari markas Southampton.
0 comments:
Post a Comment